Mantan Duta Besar Indonesia Apresiasi Pidato Presiden Prabowo di Panggung PBB
DIKSI.CO – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyita perhatian dunia saat menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Kehadiran fisik kepala negara di forum internasional ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia kembali menegaskan perannya dalam diplomasi multilateral.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal menyebut kehadiran Presiden Prabowo sebagai titik balik penting dalam arah kebijakan luar negeri Indonesia.
“Pesan penting yang dikirim dari pidato presiden tersebut kepada dunia adalah: Indonesia is back in multilateralism diplomacy,” ujar Dino dalam video yang diunggah melalui akun Instagram resminya, @dinopattidjalal, Rabu (24/9).
Menurut Dino, selama satu dekade terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia tidak pernah diwakili langsung oleh presiden dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Hal ini memunculkan persepsi global bahwa Indonesia memilih untuk bersikap pasif terhadap isu-isu global, meski secara substansi masih terlibat dalam berbagai forum internasional.
“Walaupun kenyataannya tidak demikian, persepsi itu ada. Dan persepsi itu penting dalam diplomasi,” tegas Dino.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengangkat sejumlah isu krusial, mulai dari komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia, keadilan global, hingga dukungan kuat bagi kemerdekaan Palestina.
Pidato berdurasi sekitar 20 menit itu disampaikan dengan gaya yang tegas dan penuh semangat.
Tercatat, Presiden Prabowo delapan kali menghentakkan tangan ke mimbar saat menekankan poin-poin penting.
Respons audiens pun sangat positif, pidato Prabowo mendapatkan delapan kali tepuk tangan, bahkan diakhiri dengan standing ovation dari para delegasi negara peserta sidang.
Sebagai mantan penulis pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dino mengaku bangga menyaksikan pidato Prabowo yang dianggap berhasil menyampaikan pesan Indonesia secara lugas dan berkelas.
“Sebagai speech writer dari mantan presiden SBY, saya merasa bangga dan terharu melihat pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum PBB hari ini,” ungkapnya.
Indonesia mendapat giliran ke-3 dalam daftar pembicara sidang tahun ini — sebuah posisi strategis yang umumnya diberikan kepada negara dengan peran diplomatik penting.
Ini sekaligus memperlihatkan tingginya perhatian dunia terhadap arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo. (*)